Kamis, 11 Oktober 2012

psikologi konsumen


Psikologi Konsumen

                         
    Psikologi konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,         membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

Perilaku Konsumen sebagai Sebuah Studi

yaitu lebih spesifik lagi bidang pemasaran. Studi tentang perilaku konsumen merupakan integrasi antara berbagai bidang ilmu, yaitu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman, studi perilaku konsumen ini juga makin berkembang.

Guna dan Nilai Barang/Jasa

Kegunaan memiliki beberapa macam kegunaan yang meliputi:

a. Kegunaan unsur (element utility), artinya suatu benda memiliki kegunaan dilihat
dari unsur benda tersebut.
Contoh: terigu yang dipergunakan untuk membuat kue.

b. Kegunaan tempat (place utility), artinya benda itu memiliki kegunaan setelah
dipindahkan tempatnya.
Contoh: Pasir yang dipindahkan dari sungai ke toko bangunan.

c. Kegunaan waktu (time utility), artinya benda itu memiliki kegunaan apabila dipakai
sesuai waktunya.
Contoh: Payung digunakan pada saat hujan.

d. Kegunaan bentuk (form utility), artinya benda itu memiliki kegunaan setelah dirubah
bentuknya.
Contoh: Kayu gelondongan dirubah menjadi meja.

e. Kegunaan kepemilikan (ownership utility), artinya benda itu berguna jika telah dimiliki.
Contoh: Mesin jahit yang dibeli dari toko mesin jahit.
Kegunaan pelayanan (service utility), artinya pelayanan atau service itu berguna
jika diberikan.
Contoh: Dokter mengobati pasiennya.