Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen adalah
proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap
setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi
kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun
organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka
mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat
menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu,
yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Perilaku Konsumen sebagai
Sebuah Studi
yaitu
lebih spesifik lagi bidang pemasaran. Studi tentang perilaku konsumen merupakan
integrasi antara berbagai bidang ilmu, yaitu ekonomi, sosiologi, antropologi,
dan psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman, studi perilaku konsumen ini
juga makin berkembang.
Guna dan Nilai Barang/Jasa
Kegunaan memiliki beberapa macam kegunaan yang meliputi:
a. Kegunaan unsur (element utility), artinya suatu benda memiliki kegunaan dilihat
dari unsur benda tersebut.
Contoh: terigu yang dipergunakan untuk membuat kue.
b. Kegunaan tempat (place utility), artinya benda itu memiliki kegunaan setelah
dipindahkan tempatnya.
Contoh: Pasir yang dipindahkan dari sungai ke toko bangunan.
c. Kegunaan waktu (time utility), artinya benda itu memiliki kegunaan apabila dipakai
sesuai waktunya.
Contoh: Payung digunakan pada saat hujan.
d. Kegunaan bentuk (form utility), artinya benda itu memiliki kegunaan setelah dirubah
bentuknya.
Contoh: Kayu gelondongan dirubah menjadi meja.
e. Kegunaan kepemilikan (ownership utility), artinya benda itu berguna jika telah dimiliki.
Contoh: Mesin jahit yang dibeli dari toko mesin jahit.
Kegunaan pelayanan (service utility), artinya pelayanan atau service itu berguna
jika diberikan.
Contoh: Dokter mengobati pasiennya.
Kegunaan memiliki beberapa macam kegunaan yang meliputi:
a. Kegunaan unsur (element utility), artinya suatu benda memiliki kegunaan dilihat
dari unsur benda tersebut.
Contoh: terigu yang dipergunakan untuk membuat kue.
b. Kegunaan tempat (place utility), artinya benda itu memiliki kegunaan setelah
dipindahkan tempatnya.
Contoh: Pasir yang dipindahkan dari sungai ke toko bangunan.
c. Kegunaan waktu (time utility), artinya benda itu memiliki kegunaan apabila dipakai
sesuai waktunya.
Contoh: Payung digunakan pada saat hujan.
d. Kegunaan bentuk (form utility), artinya benda itu memiliki kegunaan setelah dirubah
bentuknya.
Contoh: Kayu gelondongan dirubah menjadi meja.
e. Kegunaan kepemilikan (ownership utility), artinya benda itu berguna jika telah dimiliki.
Contoh: Mesin jahit yang dibeli dari toko mesin jahit.
Kegunaan pelayanan (service utility), artinya pelayanan atau service itu berguna
jika diberikan.
Contoh: Dokter mengobati pasiennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar